Rabu, 01 Juli 2015

Bisnis ''Belakang'' yang Menggiurkan


JIKA Anda membaca koran atau melihat iklan di pinggir jalan ada tulisan ''Sedot WC Servis Memuaskan,'' bisa jadi akan tergambar di benak Anda sesuatu yang (maaf) menjijikkan. Tapi, apakah demikian adanya?

Kota Semarang yang penuh sesak dipadati dengan rumah-rumah, memaksa orang membuat rumah berhimpitan. Tak urung sebagian orang kurang memperhatikan pembuatan septic tank. Walhasil, dua atau tiga tahun kemudian penampung tinja itu sudah penuh.

Membikin septic tank baru tentu saja membutuhkan biaya yang tak sedikit. Selain itu ketersediaan lahan juga tak mencukupi. Barangkali, ini menjadi alternatif yang lebih cocok dengan kantong. Datanglah ke penawar jasa servis sedot water closet (WC). Dengan biaya yang jauh lebih murah dibanding membuat septic tank baru. Coba bayangkan hanya dengan tarif antara Rp 75.000 hingga Rp 100.000 septic tank kembali bisa digunakan. Ke ''belakang'' pun terasa nyaman karena saluran tinja menjadi lancar.

Bisa jadi, persoalan tersebut justru mendorong masyarakat untuk mendirikan usaha yang menggiurkan. ''Awal saya menekuni usaha ini, karena banyak keluhan masyarakat akan WC mereka yang sudah penuh,'' ujar Ir Chrisno Indi Anto, pemilik Doremon Jaya yang menggeluti usaha sedot dan kuras WC.

Lebih lanjut dia mengatakan, usahanya itu merupakan usaha sampingan belaka. Pasalnya, konsentrasi dia tidak hanya pada penyedotan WC melainkan juga menguras drainase kota, limbah pabrik, galian proyek dan pengeboran minyak.

Tarif pengurasan WC, kata dia, untuk pertama minimal senilai Rp 100.000 untuk dua meter kubik, sedangan untuk satu meter kubik Rp 50.000 dan 1/2 meter kubik Rp 25.000.

Menyinggung penghasilan jasa tersebut Chrisno mengatakan, dengan delapan kendaraan penyedot WC-nya, jika banyak pesanan setiap bulan dia bisa mengantongi uang kotor sebesar Rp 6 juta, jika dihitung bersih mencapai Rp 3 juta. Namun, jika sepi permintaan jumlah yang diperolah Rp 1,5 juta.

''Ini hanya bisnis dapur saja kok, kalau dihitung-hitung rugi. Ya, hanya kerja sosial untuk membantu masyarakat yang kesulitan. Selain itu, membuka lapangan pekerjaan baru.''

Sekarang ini, Doremon Jaya sudah membuka cabang di berbagai kota, seperti, Jakarta, Bandung, Cirebon, Tegal, Pati, Surabaya dan Batam. ''Kami menggeluti usaha penyedotan limbah itu sejak 1984. Meski demikian, khusus penyedotan WC saya mulai tahun 1995. ''Dulunya saya hanya menyedot limbah pertamina, dan drainase. Namun, karena over kendaraan akhirnya saya masuk dalam bisnis penyedotan WC ini.''

Lenny Setyowati, pemilik Lala Sedot WC mengatakan, secara akal ke depan bisnis sedot WC ini cukup prospektif. Mengingat jumlah penduduk semakin meningkat dan lahan permukiman semakin bertambah, sementara septic tanknya kurang diperhatikan.

''Kan tidak ada orang yang tidak buang air besar setiap harinya. Nah, tentu dalam jangka waktu tertentu septic tank tersebut akan penuh. Dengan menggunakan jasa penyedotan, akan lebih parktis mengatasi masalah WC,'' jelasnya.

Kalau dihitung bisnis, pihaknya belum merasakan hasilnya yang signifikan. ''Kalau dibilang rugi juga enggak, kalau dihitung untung, ya namanya bisnis tidak mungkin rugi. Tapi kok sudah dua tahun ini mobil saya belum tambah juga,'' tutur Lenny yang memiliki dua kendaraan.

Terbiasa Bau

Mengawali pekerjaan ini berbeda dengan pekerjaan lain. Pertama kali sebelum melakukan penyedotan biasanya petugas penyedot WC menaburkan kopi atau prambus ke dalam septic tank. Selanjutnya kopi tersebut diaduk-aduk supaya bercampur dengan kotoran.

Setelah bau dari kotoran tersebut berubah menjadi bau kopi atau prambus, barulah para penyedot WC itu mulai beraksi. Perkakas yang tersimpan rapi di mobil diturunkan.

Kalau soal jijik, kata Yudi penyedot WC, memang seperti itu adanya. Meski demikian, karena sudah menjadi pekerjaannya dan segala risiko harus dijalaninya. Orang bekerja di sini tentunya sudah mengetahui apa yang aka dikerjakan.

Minggu, 28 Juni 2015

Sedot Rejeki dengan Usaha Jasa Kuras WC

jasa kuras wc
Tampaknya hanya sedikit orang yang tertarik menggeluti bisnis ini, selain memerlukan modal yang lumayan besar, kegiatan usahanya pun selalu berhubungan dengan hal yang (maaf) bau dan menjijikan. Namun, bila dipikirkan lebih dalam lagi, usaha jasa ini memiliki potensi profit yang cukup menjanjikan. Hal tersebut disebabkan oleh jumlah pangsa pasar yang besar, dengan kompetitor (saingan usaha) yang terbatas. Potensi inilah yang membuat banyak penyedia jasa kuras wc dan toilet bisa balik modal dalam 2 tahun.

Apa saja yang dibutuhkan untuk menggeluti usaha jasa sedot septictank ini? Tidak terlalu banyak, namun cukup besar juga modalnya, yaitu sebuah mobil tangki (harga sekitar 30 jutaan rupiah untuk yang bekas), mesin pompa penyedot (harga sekitar 4-5jutaan rupiah), dan  gulungan selang/pipa besar sekitar satu jutaan rupiah. Selain itu, perlu juga disediakan kantor kecil sebagai simbol dan tempat usaha anda, serta dua orang pekerja pelaksana. Agar usaha jasa kuras wc anda dikenal banyak orang, maka lakukan promosi dan beriklan baik lewat koran, brosur, pamflet atau memajang papan nama.

Namun sebelum anda melakukan itu semua, langkah awal yang anda lakukan adalah mendatangi dinas terkait di kota anda, biasanya Dinas Pekerjaan Umum melalui UPT Kebersihaan dan Pertamanan. Dinas tersebutlah yang bertugas sedot limbah termasuk limbah tinja dengan mendirikan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) atau yang lebih spesifik adalah  IPLT (Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja). Melalui instalasi tersebut, limbah-limbah akan diolah menjadi kompos untuk keperluan pertanian, jadi tidak dibuang sembarangan di selokan, got, sungai atau ke laut. Dengan bertanya langsung ke dinas terkait di kota anda, maka anda akan mendapatkan informasi yang lebih mendetail, meliputi jumlah kompetitor usaha jasa kuras wc yang telah eksis di daerah anda, bagaimana dan berapa retribusi yang harus anda sumbangkan, limbah apa saja yang boleh dan tidak boleh anda layani, dan sebagainya, karena setiap daerah memiliki aturan tersendiri.

Mengingat usaha jasa ini merupakan solusi emergency bagi kebutuhan masyarakat yang terkait dengan hajat, maka tarif untuk sekali kuras juga lumayan besar, sekitar 300ribu hingga 800ribu rupiah, tergantung jarak konsumen dan volume limbah tinja yang disedot. Selain menyasar pada rumah tangga, pangsa pasar yang cukup potensial adalah rumah kost, apartemen, penginapan, wc umum, restaurant, dan juga instansi-instansi pemerintah seperti rumah sakit dan perkantoran. Para pengusaha di bidang ini juga menyediakan jasa service toilet mampet dan juga menjual obat bioteknologi penyubur mikroba di septictank yang berguna untuk mempercepat proses penguraian kotoran. 

Ok sobat, demikian sekilas tentang gambaran usaha jasa kuras / sedot water closet (WC). Salam kerja dan usaha!!!

Berkah Jaya
Jasa Sedot Limbah Surabaya
0857-0404-344-5

Jumat, 26 Juni 2015

Kecurangan dalam Etika bisnis Sedot tinja

Kebiasaan kita dalam menangani limbah air kotor rumah tangga sering kali dianggap sepele. kalau dahulu kita tidak berfikir akan pentingnya toilet dan memilih kali sebagai tempat kita bermeditasi dan melepaskannya sambil merenung(anekdot), padahal asal setiap rumah mempunyai jamban, penanganan tinja dianggap memadai. Untuk menyempurnakanya, kita sambungkan jamban kita dengan septic tank atau cubluk. 

Kita menganggap penanganan tinja adalah urusan pribadi.  namun itu dahulu sekarang pasti sudahlah berubah apalagi di kota besar seperti jakarta banyak sekali kita menemui wc atau toilet tersebut dan biasanya akan dikenakan uang jasa pembersihan jika kita memakai toilet tersebut. hal ini tentu saja menjadi ladang bisnis tersendiri bagi orang lain , maka muncullah jasa sedot septic tank ini , bisnis bisa dibilang wah  dari  sumber seorang yang melakoni bisnis sedot tinja ini
"Bapak satu orang anak ini mengatakan, sudah 10 tahun menjadi tukang penyedot tinja. Dengan mobil tangki berkapasitas 4.000 liter milik bosnya, Taufik melayani jasa sedot tinja di wilayah Jakarta Pusat. Orderan yang didapat Taufik, selain dari konsumen langsung, juga dari Dinas Kebersihan DKI Jakarta.

"Kami ini bisa dibilang sebagai rekanan Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Tapi selain menangani order dari dinas kami juga melayani oreder perorangan atau perusahaan," tutur Taufik.

Untuk jasa penyedotan tinja tersebut, Taufik mematok tarif berkisar Rp 300.000-800.000. Besar kecinya tarif jasa sedot tinja tersebut juga tergantung kapaitas kotoran yang disedot serta jarak tempuh ke lokasi. Sekalipun bertarif lumayan, kata Taufik, jasa sedot tinja ini tidak menentu penghasilannya. Lagi pula dia harus setor kepada pemilik mobil Rp 200 ribu per hari. Kalau sehari tidak ada order maka Tofik harus nombok setoran. Meski demikian, Taufik merasa bersyukur. Dengan menjadi tukang sedot tinja, setidaknya dapurnya masih bisa mengebul. Selain itu, dia juga bisa membayar sewa kontrakan rumahnya yang terletak di wilayah Kalisari, Jakarta Timur."
dengan bisnis yang tergolong pesaing yang kurang banyak tampaknya cukup menjanjikan ,namun tampaknya urusan bisnis yang terkatagori belakang ini terdapat kecurang kecurangan didalamnya  hal ini terkait "dimana kah tinja tersebut dibuang setelah disedot ?" ada sebuah kasus di bekasi dimana para armada penyedot tinja ini membuang limbahnya itu kekali.

Pencemaran Kali Bekas, Jawa Barat semakin parah. Sudah sebulan ini usaha penyedotan limbah tinja menggunakan mobil tangki, membuang tinja ke Kali Bekasi dan Kali Cileungsi.
Pembuangan tinja tersebut dilakukan sopir lantaran instalasi pengolahan limbah tinja (IPLT) di kawasan tempat pembuangan akhir (TPA) Sumur Batu, sejak sebulan lalu tak beroperasi karena sedang direnovasi.
Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Daerah Kota Bekasi Dudi Setiabudhi mengatakan, perilaku buruk pengusaha limbah tinja itu sebenarnya telah berlangsung lama. “Hanya mereka belum pernah dijerat sanksi yang menimbulkan efek jera,” katanya.
Menurut Dudi, pembuangan limbah tinja ke sungai semakin gencar sebulan terakhir karena instalasi pengolahan limbah tinja (IPLT) di kawasan tempat pembuangan akhir (TPA) Sumur Batu, sejak sebulan lalu tak beroperasi. “Sedang direnovasi,” katanya.
Pemerintah daerah, kata Dudi, mengarahkan usaha penyedotan tinja agar membuang limbahnya ke IPLT Pulogebang, yang dikelola DKI Jakarta. Namun sopir angkut tinja enggan ke Pulogebang karena harus membayar retribusi sekitar Rp 25 ribu per tangki.
dari hasl berita diatas pembuangan limbah tinja ke kali ini, biasanya dilakukan di malam hari agar tidak terlihat oleh masyarakat. Pembuangan dilakukan dari atas jembatan dengan menggunakan selang besar, tinja digelontorkan dari tangki ke sungai.
Pencemaran akibat limbah tinja sangat berhttp://www.detiknews.com/read/2010/06/16/172943/1379644/159/sedot-tinja-jangan-pandang-sebelah-matabahaya. Limbah mengandung bakteri E-Coli, apabila air yang tercemar dikonsumsi warga dapat menimbulkan beberapa penyakit. Seperti diare, dan gatal-gatal pada kulit.
dimana tinja tersebut dibuang dibeberapa lokasi di pinggir Kali Cileungsi dan Kali Bekasi yang bisa dijadikan tempat pembuangan limbah tinja. Di antaranya, kawasan pangkalan 1 dan pangkalan 2 Kelurahan Bantargebang, dan jembatan di Jalan Cipendawa

dari tulisan diatas kita mengetahui melakukan bisnis adalah hak setiap semua orang ,akan tetapi lakukanlah bisnis yang tidak merugikan orang banyak dan jadilah yang pebisnis yang tidak melakukan kecurangan -kecurangan dari berita diatas terjadi kecurangan yang sangat disayangkan dimana kita mengetahui memang bisnis akan sedot tinja ini bisa dinyatakan wah karean jauh dari pesaing akan tetapi dalam penyedotan tinja bisa dilakukan  kalau di dataran rendah umumnya 15 tahun setelah septik tank dibangun akan penuh. 

Tapi kalau di dataran tinggi bisa 20 tahun baru penuh ini merupakan waktu yang lama untuk menunggu namun tidak lah benar apabila melakukan kecurangan apalagi sampai membuang limbah tersebut ke area publik dimana yang saya maksud adalah kali, selain merugikan orang banyak  lalu tidak  bertanggung jawab terhadap linglungan, disamping itu ini merupakan etika bisnis yang kurang baik.

Kamis, 25 Juni 2015

Meraup Jutaan Rupiah dari Bisnis Sedot Tinja

Bisnis tinja telah mengalirkan keuntungan ke kantong Wahyu Susilo. Selain mempunyai pangsa pasar yang luas, si kuning lembek nan bau ini juga menghasilkan keuntungan yang maksimal. Berkat bisnis inilah Wahyu melangkah ke bisnis perhotelan.

Umumnya orang akan menjauhi tinja. Selain najis dan menjijikkan, bau yang disebarkan benda berwarna kuning lembek ini bisa membikin mual orang yang menciumnya. Tapi, bagi Wahyu Susilo, pengusaha kelahiran Solo, kotoran manusia tak ubahnya bongkahan emas yang bisa mendatangkan uang. Malah, dari bisnis yang dilakoninya selama seperempat abad itu, Wahyu mampu mendirikan hotel mentereng di kawasan elite Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya.

Wahyu sendiri sebenarnya tak pernah membayangkan bisnisnya bakal sukses seperti sekarang. Maklum, bisnis sedot limbah yang dilakoni sejak 1975 itu datang dari sebuah ketaksengajaan. Ketika itu Wahyu kebingungan karena tukang sedot tinja yang dipanggilnya tak kunjung datang. Padahal, WC rumahnya sudah penuh dan mampat hingga tak bisa digunakan. Seminggu lebih saya menunggu, tukang sedotnya tak datang juga, ujar Wahyu.

Segala upaya dan cara sudah dilakukan Wahyu untuk memanggil tukang sedot tinja. Ia juga tidak ragu-ragu mengeluarkan uang ekstra agar si tukang sedot tinja mau datang. Tapi, ya itu tadi, kesabaran Wahyu habis juga setelah tukang tinja yang ditunggu selama beberapa hari tidak datang. Saking tak tahan, ia akhirnya memanggil tukang sedot WC tradisional untuk menguras septictank. Kalau enggak, gimana saya kalau mau kebelakang, ujarnya kesal.

Tak disangka, peristiwa yang terjadi 27 tahun silam itu menjadi awal bisnis tinjanya. Dari kejadian tersebut, Wahyu sadar bahwa belum banyak orang yang menggeluti bisnis sedot tinja. Di Surabaya, ketika itu, memang hanya ada dua perusahaan penyedotan tinja. Melihat peluang yang masih terbuka lebar, Wahyu pun memutuskan untuk terjun di usaha yang satu ini. Dengan jumlah pemain sedikit dan permintaan banyak, pasti untungnya besar, pikirnya kala itu.

Untuk mewujudkan impiannya, Wahyu pun mendatangi sopir truk sedot tinja yang pernah diberinya uang. Dari melihat-lihat truk tinja dan keterangan sang sopir, ia baru tahu bahwa modal yang dibutuhkan untuk membeli truk dan peralatan penyedot tinja ternyata tidak sedikit. Untuk membeli truk dan peralatannya paling tidak dibutuhkan dana Rp 11 juta. Jumlah yang cukup besar untuk ukuran saat itu. Dari mana uang segitu, saya ini hanya sopir bemo, ujarnya.

Meski begitu, Wahyu tak mengurungkan niatnya untuk menekuni usaha penyedotan tinja. Dari hasil menjual bemo dan menguras tabungannya, akhirnya terkumpul modal Rp 1 juta. Ternyata dana tersebut hanya cukup untuk membeli truk Thames buatan tahun 1950 dan peralatan sedot tinja yang telah diperbaiki. Truk tua dan peralatan tinja ini dibelinya dengan harga Rp 750.000. Tak hanya itu, untuk lebih memperlancar penerimaan order, Wahyu juga memasang telepon. Total modal yang saya keluarkan Rp 1 juta pas, ujarnya.

Dengan bendera PT Tinja, Wahyu mencatatkan perusahaannya menjadi perusahaan ketiga di Surabaya yang menerima order sedot tinja. Hanya, karena modalnya pas-pasan, Wahyu terpaksa menjadi sopir sekaligus tukang sedot kakus. Bahkan, istrinya pun turut membantu melancarkan usaha ini. Ia cukup di rumah, yang merangkap sebagai kantor, untuk menerima dan mencatat order, kata Wahyu. Mungkin, karena belum banyak pesaing, order sedot tinja yang masuk ke PT Tinja terus mengalami kenaikan. Setiap hari, perusahaan ini rata-rata menerima 20 kali sedotan, sedang jumlah kotoran manusia yang disedotnya mencapai 40 m3.

Banyaknya order yang masuk, tentu saja membuat kantong Wahyu makin tebal. Terbukti, hanya dalam waktu setahun, ia mampu menambah armada truknya sampai tiga buah. Wahyu juga mulai mampu mempekerjakan pegawai. Sembilan tahun kemudian, 1984, jumlah armadanya sudah 10 buah dengan kapasitas penyedotan 60 m3 tinja. Tapi, sukses yang diraih Wahyu tak membuat senang tetangganya. Mereka protes karena bau, banyak lalat, dan sebagainya. Intinya, mereka merasa jijik dan malu bertetangga dengan tukang sedot WC, ujarnya.

Baca juga: Jasa Perbaikan Saluran Mampet

Lantaran banyak diprotes tetangga, Wahyu akhirnya memutuskan untuk pindah ke Jalan Mayjen Sungkono. Menempati tanah seluas 330 m2, usaha Wahyu semakin moncer. Order penyedotan tinja seolah tak pernah habis. Setiap hari, satu truk bisa 15 kali menyedot, ujarnya bangga. Kini, tak hanya kotoran dari rumah ke rumah yang menjadi langganan Wahyu, hotel-hotel berbintang pun menjadi pelanggan PT Tinja. Saking banyaknya order yang masuk ke PT Tinja, orang Surabaya pun mengenal Wahyu sebagai Raja Tinja.

Hotel itu dibangun dari kotoran manusia

Sering keluar masuk hotel berbintang, Wahyu mulai melirik bisnis ini. Niat saya hanya kepingin punya hotel dan menikmati rasanya punya hotel, cerita Wahyu tentang hotelnya. Dengan membeli tanah 1,2 ha di seberang PT Tinja, pria Solo ini mengawali bisnis hotelnya. Hanya, niat mendirikan hotel sempat terpendam lantaran tak memiliki cukup modal. Tapi, keberuntungan berpihak pada Wahyu. Bank Bukopin menawari pinjaman, ujarnya.

 Dengan modal pinjaman Rp 11 miliar dan tabungan Rp 2 miliar, akhirnya Wahyu bisa memiliki hotel bintang tiga dengan 154 kamar tidur. Satelit, nama yang diberikan Wahyu untuk hotelnya, merupakan akronim dari Sari Tinja Elit. Nama ini sengaja dipilih lantaran tak banyak orang percaya dengan niat Wahyu untuk membangun hotel. Ketika itu banyak orang mengejek, mana bisa telek jadi hotel, katanya, Lagi pula nama itu merupakan wujud cinta saya pada tinja. Kini, di tengah bisnis hotel yang sedang muram, Hotel Satelit boleh dibilang tak pernah sepi. Bekerja sama dengan agen perjalanan wisata, tingkat hunian Satelit bertahan di angka 50%. Tak puas berbisnis hotel, Wahyu berencana mendirikan sekolah perhotelan Satelit. Rencana lainnya, membangun pabrik pupuk yang memakai bahan baku tinja. Bagi saya, tinja ini emas lembek yang memberikan emas beneran, ujar Wahyu.

Keberuntungan Raja Tinja

Menjadi pengusaha sukses seperti sekarang jauh dari angan-angan Wahyu Susilo. Maklum, sebelum menjadi pengusaha tinja, lulusan Sekolah Pelayaran Surabaya ini cuma pegawai rendahan di perusahaan pelayaran Djakarta Dloyd. Di situ, ia cuma pekerja kasar dengan banyak pekerjaan. Serabutanlah. Dari kelasi sampai buruh kasar kapal, ujar Wahyu. Ia juga tak pernah bermimpi menjadi usahawan ketika pensiun muda dari Djakarta Dloyd. Malah, pria kelahiran Solo 55 tahun silam ini terpaksa menjadi sopir bemo untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Tapi, Wahyu tak pernah putus asa, apalagi mengeluh.

Yang penting berdoa, berusaha, beriman, tekun, serta jangan malu menjalani pekerjaan apa pun, ujarnya. Sikap tekun dan tidak pernah malu itu masih dipegangnya walau sudah sukses menjadi pengusaha penyedotan tinja dan perhotelan. Di usianya yang tak muda lagi, Wahyu meneruskan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Kartini dan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi. Kendati termasuk pekerja keras, Wahyu begitu percaya bahwa sukses yang diraihnya selama ini lebih karena faktor keberuntungan. Termasuk juga keberhasilan usaha penyedotan tinja yang ditekuninya selama lebih seperempat abad.

Bisnis saya ini maju karena 60% dari keberuntungan, sisanya kerja keras, ujar penggemar olah raga tinju dan bridge ini. Bersama Yulia, perempuan yang dinikahinya 28 tahun lalu, Wahyu berencana mewariskan kerajaan bisnis tinjanya kepada anak tertua yang baru berusia 19 tahun. Sudah waktunya memberikan pada Erik, kata ayah dua anak ini. Apakah ini juga ada hubungannya dengan peruntungan sang putra mahkota? Entahlah. Saya ingin istirahat dan menikmati hidup, ujar Wahyu.

Selasa, 23 Juni 2015

Alur Pembuangan Limbah Setelah Dilakukan Penyedotan

Mungkin anda sedang bertanya-tanya dalam hati anda sendiri ? , atau penasaran perihal jasa sedot wc dalam melakukan pekerjaan-nya ? , Setelah mereka melakukan penyedotan limbah tinja akan di bawa kemana ? , mau di apakan limbah-limbah tersebut? . Nah demi menjawab rasa penasaran anda seputar limbah tinja yang di bawa dalam mobil tangki itu mau di bawa kemana ? 

Limbah Tinja Organik

Kebanyakan orang telah mengetahui , bahwa limbah tinja buangan anda itu adalah berjenis organik, Saat ia mengalami penguraian oleh bakteri alamiah , tinja mampu menghasilkan bau amat busuk. Tidak hanya sekedar bau busuk yang dapat di hasilkan oleh limbah tinja , di dalam limbah tersebut juga terdapat berbagai bakteri ( mikro organisma ) merugikan kesehatan. beberapa mikro organisma tersebut seperti bakteri E.coli , Streptococcus Tinja – Enterococcus , Clostridium , Bacteroides spp. dan Bifidobacteria spp dan belum lagi larva cacing parasit perut yang dapat menyebabkan cacingan.
Oleh sebab itulah limbah tinja perlu penanganan dan perlakuan khusus , seperti penggunaan bak penampungan limbah tinja ( septic tank) sangat diperlukan. Begitu juga ketika Septic tank anda telah penuh dan tukang / Jasa sedot wc , seperti kami melakukan kerja ! , jika pembuangan limbah sembrono serta secara serampangan dapat menimbulkan dampak pencemaran lingkungan sekitar kita.

Pengolahan Limbah Tinja (Recyrcle) / Daur Ulang Limbah

Setelah Jasa sedot wc seperti “Multi jasa sedot wc” melakukan penyedotan di lokasi klien , kami akan mengirim limbah-limbah tersebut untuk di daur ulang / Recyrcle . Yang mana dari proses tersebut akan diuraikan dan dipisahkan susunan kimia pada limbah tinja secara lebih lanjut, dalam proses Recyrcle limbah organik akan menghasilkan dua produk yaitu Biogas dan Pupuk organik. Selanjutnya limbah cair akan dinetralisir dahulu sebelum dilepas ke saluran / badan air.
Berkat kemajuan teknologi tepat guna , limbah tinja yang semula di anggap menjijikkan akhirnya menghasilkan produk bermanfaat bagi manusia. Seperti yang kita ketahui permintaan akan Bahan bakar minyak Fosil (BBM) yang terus meningkat dapat terbantu dan diatasi dengan penggunaan Biogas. Begitu pula dengan lahan pertanian yang selalu di hajar menggunakan pupuk Kimia , yang bisa menyebabkan lahan pertanian mengalami pengerasan serta miskin unsur hara, mampu di pulihkan dengan pupuk organik yang nyata-nyata lebih subur untuk tanaman serta meningkatkan kandungan unsur hara dalam tanah.

Membuka Peluang Bisnis Sedot Limbah

Solusi terbaik ketika septictank penuh adalah memakai jasa sedot WC yang prosesnya cukup cepat dan mudah, tinggal telpon maka petugas akan datang untuk menguras habis, hal ini tentu jauh lebih murah jika dibanding harus membuat septictank baru. biaya jasa sedot WC rata-rata Rp.200.000 s/d Rp.800.000, besar kecilnya tarif  bisa dipengaruhi oleh jarak tempuh kelokasi serta jumlah kotoran yang disedot. Alternatif ini layak dipilih karena lebih praktis dan murah kecuali jika memang konstruksi septictank sudah rusak dan tidak memungkinkan untuk dipakai lagi maka membuat konstruksi baru merupakan langkah terbaik. Untuk mendapatkan biaya pengurasan yang lebih murah bisa memanggil tukang sedot WC berbarengan dengan tetangga, harganya lebih murah karena penyedot bisa sekali jalan untuk beberapa unit septictank sehingga menghemat biaya transportasi.
Peluang usaha jasa sedot limbah septictank
  1. Penyedotan tinja pada WC.
  2. Jasa pembuatan septictank dan resapan.
  3. Penyedotan limbah industri.
  4. Renovasi saluran pipa yang mampet atau tersumbat.
Area yang berpotensi dibuka layanan jasa sedot WC
  1. Perumahan yang lokasinya berada pada daerah muka air bawah tanah tinggi, jadi septictank sering penuh.
  2. Pola makan masyarakat yang sering mengkonsumsi lemak juga ikut mempercepat penuhnya septictank, karena lemak akan menutup pori-pori tanah yang seharusnya menjadi tempat untuk meresapnya air.
  3. Area perkantoran atau ruko yang karyawanya banyak, jadi septictank cepat penuh.
  4. Kota besar seperti jakarta merupakan daerah dengan lahan terbatas sehingga sedot WC merupakan satu-satunya pilihan ketika penampungan sudah penuh.
  5. Dinas kebersihan daerah setempat juga merupakan calon konsumen tetap yang sewaktu-waktu bisa menggunakan layanan jasa ini.
Resiko usaha sedot WC septictank
Bagi yang insting wirausahanya bagus dalam melihat peluang bisnis maka bisa berbasah-basahan di dunia sedot WC ini, namun ada beberapa resiko usaha yang mungkin dialami ketika menggeluti bidang ini.
  1. Apabila selang sedot WC bocor maka mau tidak mau harus membersihkan tinja yang berceceran, hal ini berarti diperlukan mental yang tidak jijik terhadap kotoran ini.
  2. Biaya tidak terduga terkadang ada saat mendatangi rumah konsumen misalnya iuran untuk petugas keamanan setempat, biaya lewat jalan terbatas dll.
  3. Tempat pembuangan akhir kotoran terkadang sulit karena berbenturan dengan kepentingan masyarakat sekitar yang menginginkan daerahnya bersih, namun jika sudah tahu jalanya pasti ada solusi terbaik.
Seorang pengusaha tangguh pasti bisa mengatasi bermacam resiko yang mungkin muncul, bisnis ini cukup menjanjikan karena kelihatanya kotor jadi jarang yang bermain dalam bidang usaha ini. kunci keberhasilanya adalah terletak pada kemauan untuk melayani konsumen dengan hati tulus, tepat waktu ketika dipanggil, bersih dalam menyedot dan tentu saja biayanya murah. demikian semoga bisa menjadi inspirasi bisnis kotor-kotoran namun hasilnya basah.
Berkah Jaya
Jasa Sedot WC | Limbah | Perbaikan Saluran & Septic Tank Area Surabaya, Sidoarjo, Gresik dan sekitarnya
0857-0404-344-5